PENGUMUMAN

SUKOHARJO – Acara Tasyakuran Warga Baru sekaligus Pengukuhan Ketua Ranting se-Cabang Sukoharjo untuk periode 2025–2028 digelar di Pendopo Graha Satya Praja (GSP) Sukoharjo, Minggu (23/11/2025). Kegiatan berlangsung khidmat dan dihadiri jajaran pengurus cabang, tokoh masyarakat, serta perwakilan organisasi dari seluruh kecamatan.

Pengukuhan ini menandai dimulainya masa bakti kepengurusan baru yang diharapkan mampu memperkuat konsolidasi organisasi di tingkat ranting. Para ketua yang baru dikukuhkan diharapkan dapat menjalankan peran strategis dalam membina anggota, menggerakkan kegiatan sosial, serta memperluas kontribusi positif organisasi bagi masyarakat Sukoharjo.

Momentum tasyakuran warga baru juga memberikan ruang untuk mempererat ikatan antaranggota sekaligus memperkenalkan nilai-nilai organisasi kepada generasi penerusnya. Antusiasme peserta terlihat dari rangkaian acara yang berlangsung tertib dan penuh kekeluargaan.

Melalui kegiatan ini, pengurus cabang menekankan pentingnya soliditas dan kolaborasi antar-ranting agar program kerja dapat berjalan lebih optimal dan berdampak luas bagi masyarakat.

Pemkab Sukoharjo berharap kepengurusan baru Ketua Rantung se-Cabang Sukoharjo mampu membawa semangat baru dalam menjalankan program organisasi. Pemkab menekankan pentingnya sinergi antara organisasi kemasyarakatan dan pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan sosial, memperkuat persatuan warga, serta menciptakan lingkungan masyarakat yang harmonis, berdaya, dan berkemajuan.

Kontributor : Retno Eka Puspita_2025

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo Etik Suryani menghadiri kegiatan tanam perdana program Bongkar Ratoon tebu yang diselenggarakan di lahan Kelompok Tani (KT) Joyo Tani, Desa Rejosari, Kecamatan Polokarto, Jumat (21/11/2025). Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam upaya peremajaan tebu untuk meningkatkan produktivitas, kualitas tanaman, serta mendukung ketahanan pangan daerah.

Dalam sambutannya, Bupati Etik Suryani menyampaikan bahwa sektor pertanian, termasuk komoditas tebu, merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat. Ia menegaskan bahwa bongkar ratoon yakni peremajaan tebu dengan mengganti tanaman lama menggunakan bibit unggul baru menjadi upaya penting untuk menjaga kesinambungan produksi gula nasional dan meningkatkan kadar rendemen tebu.

Lebih jauh, Bupati turut menyoroti sejarah penting komoditas gula bagi Indonesia. Ia menyampaikan bahwa Indonesia pernah menjadi eksportir gula terbesar kedua di dunia pada tahun 1930, sebelum akhirnya beralih menjadi importir gula sejak 1967. Kondisi ini, menurutnya, harus menjadi pengingat bahwa penguatan produksi gula lokal sangat diperlukan untuk mencapai swasembada gula dan kemandirian pangan nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga memaparkan capaian dan target pengembangan tebu di Sukoharjo. Pada 2024, luas area tebu tercatat mencapai 363,68 hektare dengan produksi gula kristal sebesar 1.425 ton. Sementara pada 2025, Kabupaten Sukoharjo memperoleh alokasi bantuan Bongkar Ratoon seluas 166,37 hektare. Tanam perdana yang dilakukan di Polokarto menjadi bagian dari realisasi program tersebut.

Ia menjelaskan bahwa program bongkar ratoon tidak hanya bertujuan meningkatkan hasil panen semata, tetapi juga mendorong efisiensi pemanfaatan lahan melalui penerapan teknologi budidaya modern, perbaikan kualitas tanah, serta efisiensi penggunaan pupuk dan air. “Peremajaan tebu menjadi bagian dari strategi Pemkab Sukoharjo untuk menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan produksi pertanian. Saya mengapresiasi petani yang terus beradaptasi dengan kebutuhan pasar dan perkembangan teknologi,” ujar Bupati.

Bupati Etik Suryani juga memberikan apresiasi kepada para petani, penyuluh pertanian lapangan (PPL), hingga seluruh pihak yang mendukung penyelenggaraan program ini. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, petani, serta sektor industri gula agar upaya peremajaan tebu dapat berjalan maksimal dan memberikan dampak ekonomi jangka panjang bagi masyarakat.

Program bongkar ratoon diharapkan mampu mengoptimalkan produktivitas tebu, meningkatkan pendapatan petani, serta memperkuat rantai nilai industri gula dari hulu ke hilir. Selain itu, keberhasilan program ini juga diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru dan memperkuat ketahanan pangan daerah.

Pemkab Sukoharjo berharap kegiatan tanam perdana bongkar ratoon ini menjadi momentum yang mendorong petani untuk terus berinovasi dan memaksimalkan pemanfaatan teknologi pertanian modern. Pemkab mengajak berbagai kelompok tani di wilayah lain untuk mengadopsi program ini agar produktivitas tebu meningkat, kualitas tanaman semakin baik, dan kesejahteraan petani dapat terus bertumbuh.

 

Kontributor : Retno Eka Puspita_M2025

SUKOHARJO – Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menggelar acara lepas sambut Komandan Kodim (Dandim) 0726 Sukoharjo di Auditorium Wijaya Utama, Gedung Menara Wijaya, Kamis (20/11/2025). Acara berlangsung khidmat dan penuh kehangatan dengan dihadiri jajaran Forkopimda, pimpinan instansi TNI dan Polri, tokoh masyarakat, serta perwakilan berbagai lembaga dan organisasi di Kabupaten Sukoharjo.

Kegiatan ini sekaligus menjadi momen perpisahan dengan Letkol Inf. Supri Siswanto, S.H., M.I.P., yang telah menyelesaikan masa tugasnya sebagai Dandim 0726 Sukoharjo. Dalam sambutannya, Bupati Sukoharjo Etik Suryani menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi dan pengabdian Letkol Supri selama memimpin Kodim 0726. Di bawah kepemimpinannya, Kodim dinilai mampu menjaga stabilitas keamanan wilayah, memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, serta menggerakkan berbagai program yang bermanfaat bagi masyarakat.

 

Bupati juga menyoroti kiprah Letkol Supri yang dinilai mampu memimpin dengan integritas, disiplin, dan keteladanan. Berbagai program kerja berjalan dengan baik, sementara tantangan-tantangan yang muncul dapat dihadapi secara profesional berkat kepemimpinan beliau. “Pengabdian Letkol Supri telah meninggalkan jejak positif bagi Kodim 0726 dan masyarakat Sukoharjo. Terima kasih atas dedikasi, kerja keras, dan kontribusinya selama bertugas,” ujar Bupati.

Pada kesempatan yang sama, Pemkab Sukoharjo menyambut kehadiran Komandan Kodim 0726 Sukoharjo yang baru, Letkol Inf. Reza Sahputra, SE. Bupati menyampaikan harapan agar Dandim baru dapat meneruskan capaian positif yang telah diraih pendahulunya, sekaligus menghadirkan inovasi untuk memperkuat ketahanan wilayah, keamanan daerah, serta sinergi lintas sektor. “Selamat datang dan selamat bertugas. Semoga amanah baru ini dapat dijalankan dengan baik dan mampu membawa kemajuan serta kebaikan bagi Kodim 0726 Sukoharjo,” ucapnya.

Dalam sambutannya, Bupati mengingatkan bahwa pergantian kepemimpinan di lingkungan TNI merupakan proses regenerasi yang wajar sebagai bagian dari pengembangan karier perwira serta kebutuhan organisasi. Ia menegaskan pentingnya sinergi kuat antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menjaga keamanan, mengawal pembangunan, serta memperkokoh persatuan di Kabupaten Sukoharjo.

Acara lepas sambut tidak hanya menampilkan prosesi formal, tetapi juga menjadi wadah mempererat silaturahmi antarunsur TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat. Suasana keakraban terlihat melalui rangkaian kegiatan seperti penyerahan cendera mata, ramah tamah, serta penyampaian tausiyah oleh Ustadz Adi Hidayat yang hadir sebagai pembicara.

Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara tersebut. Ia berharap momentum ini memperkuat kebersamaan dan komitmen semua elemen dalam menjaga keamanan serta memajukan Kabupaten Sukoharjo.

Pemkab Sukoharjo berharap pergantian kepemimpinan Kodim 0726 membawa semangat baru dalam menjaga stabilitas wilayah, memperdalam sinergi dengan pemerintah daerah, serta meningkatkan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Pemkab optimistis bahwa kerja sama yang kuat antara TNI, pemerintah, dan masyarakat akan terus menciptakan Sukoharjo yang aman, harmonis, dan semakin maju.

 

Kontributor : Retno Eka Puspita_M2025

SUKOHARJO — Pemerintah Kabupaten Sukoharjo terus memperkuat upaya pembentukan karakter dan etika masyarakat melalui penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Keluarga Berintegritas Tahun 2025 yang digelar di Mayasabha Ballroom Hotel Brothers Solobaru, pada Selasa (18/11/2025).

Kegiatan tersebut resmi dibuka oleh Bupati Sukoharjo Hj. Etik Suryani, S.E., M.M., dan diikuti oleh perwakilan OPD, organisasi perempuan, tokoh masyarakat, pendidik, serta para kader keluarga berintegritas dari berbagai kecamatan di Sukoharjo. Suasana bimtek berlangsung hangat dan interaktif, dengan narasumber yang menyampaikan materi mengenai pencegahan korupsi dari lingkup keluarga, pendidikan etika, serta peran orang tua dalam membangun karakter generasi muda.

Dalam sambutannya, Bupati Etik Suryani menegaskan bahwa integritas merupakan pondasi utama dalam membangun masyarakat yang kuat dan pemerintah yang bersih.

“Mari kita jadikan Kabupaten Sukoharjo sebagai contoh daerah yang tidak hanya unggul dalam pembangunan fisik, tetapi juga kaya akan sumber daya manusia yang berintegritas tinggi,” ujarnya.

Bupati Etik juga mengajak seluruh peserta untuk menumbuhkan nilai kejujuran dan tanggung jawab mulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga.

“Perkuat komitmen kita bersama: Membangun Sukoharjo dengan integritas, mulai dari meja makan keluarga kita sendiri,” tegasnya.

Melalui bimtek ini, Pemkab Sukoharjo berharap edukasi mengenai integritas dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat dan menjadi gerakan kolektif dalam kehidupan sehari-hari—mulai dari cara mendidik anak, mengelola keuangan keluarga, hingga kebiasaan sederhana seperti berkata jujur dan saling menghargai.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program pembinaan karakter berkelanjutan yang digagas Pemerintah Kabupaten Sukoharjo untuk mendukung tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan bebas dari praktik penyimpangan.

Dengan terselenggaranya Bimtek Keluarga Berintegritas Tahun 2025, pemerintah daerah berharap nilai-nilai integritas semakin tertanam dalam kehidupan masyarakat, sehingga Sukoharjo tidak hanya maju secara infrastruktur, tetapi juga kuat dalam etika, moral, dan karakter generasi penerus.

 

Kontributor : RetnoEP_M2025

SUKOHARJO — Pemerintah Kabupaten Sukoharjo melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana dan Latihan Gabungan 1.000 Relawan Penanggulangan Bencana (PB) di kawasan Waduk Mulur, Kecamatan Bendosari, pada Minggu (16/11/2025). Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kesiapsiagaan daerah menghadapi potensi bencana, sekaligus membangun sinergi antarlembaga dan komunitas relawan.

Apel diikuti oleh lebih dari 1.000 relawan dari berbagai unsur, antara lain BPBD, PMI, TNI, Polri, komunitas SAR, organisasi kemanusiaan, perangkat desa, serta relawan kebencanaan dari seluruh kecamatan di Sukoharjo. Dari kejauhan, barisan relawan bernuansa oranye tampak memenuhi area Waduk Mulur, menunjukkan tingginya antusiasme dan semangat gotong royong dalam mendukung ketangguhan daerah.

Kegiatan dibuka dengan apel pasukan dan pemeriksaan kesiapan relawan, dilanjutkan dengan berbagai rangkaian pelatihan teknis. Tahun ini, BPBD menghadirkan sederet materi pelatihan yang lebih komprehensif dan aplikatif, meliputi:

Materi pelatihan yang disampaikan antara lain Manajemen Posko, Dasar Komunikasi Radio, Inklusi / Penanganan Disabilitas, Penanganan Reptile, Pengoperasian Chainsaw, PPGD / MFR (Pertolongan Pertama Gawat Darurat), Manajemen Dapur Umum, Water Rescue, Vertical Rescue, Pencegahan Kebakaran, Layanan Dasar Psikososial.

Rangkaian pelatihan ini dirancang agar relawan memiliki kecakapan lengkap dalam penanggulangan bencana mulai dari tahap pencegahan, respons cepat, hingga pemulihan pasca-bencana.

Selain meningkatkan kapasitas teknis, kegiatan ini juga menjadi wadah penting untuk memperkuat koordinasi lintas sektor. Relawan dari berbagai komunitas bekerja bersama dalam simulasi penyelamatan, evakuasi, hingga pengoperasian peralatan teknis yang umumnya digunakan dalam situasi bencana.

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menegaskan bahwa apel kesiapsiagaan ini merupakan bagian dari komitmen daerah untuk mewujudkan Sukoharjo Tangguh Bencana. Dengan perubahan iklim, cuaca ekstrem, serta potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, kemampuan relawan dalam merespons kedaruratan menjadi faktor kunci dalam menyelamatkan masyarakat.

Kegiatan apel dan latihan gabungan kali ini tidak hanya menguji kesiapan teknis, tetapi juga menguatkan nilai solidaritas dan kepedulian sosial. Semangat kebersamaan seluruh relawan terlihat jelas dalam setiap sesi latihan, mencerminkan kekuatan gotong royong masyarakat Sukoharjo dalam menghadapi kondisi darurat.

Pemkab Sukoharjo berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat, sekaligus memperkuat kerja sama antarlembaga dalam penanganan bencana. Dengan kemampuan yang semakin terlatih, relawan diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga keselamatan dan keamanan warga Sukoharjo.

 

Kontributor: RetnoEP_M2025