PENGUMUMAN

SUKOHARJO — Bupati Sukoharjo Hj. Etik Suryani, S.E., M.M. bersama Wakil Bupati Eko Sapto Purnomo, S.E. melakukan peninjauan langsung pembongkaran Tugu Mayang yang berlokasi di wilayah Kecamatan Gatak pada Sabtu (15/11/2025).

Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan proses pembongkaran berjalan aman, tertib, serta sesuai dengan prosedur teknis yang telah ditetapkan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Kedatangan Bupati dan Wakil Bupati disambut oleh jajaran pemerintah kecamatan, perwakilan Dinas PUPR, Satpol PP, serta aparat keamanan.

Pembongkaran Tugu Mayang dilakukan sebagai bagian dari penataan ruang dan rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut, seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan kebutuhan pelebaran area jalan. Langkah ini diambil untuk menciptakan lalu lintas yang lebih lancar, aman, dan mendukung aktivitas ekonomi warga sekitar.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Etik Suryani menegaskan bahwa penataan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menciptakan tata kota yang lebih rapi dan fungsional.
Bupati juga mengapresiasi kerja sama seluruh pihak yang terlibat sehingga proses pembongkaran dapat dilakukan tanpa mengganggu aktivitas warga.

 

Sementara itu, Wakil Bupati Eko Sapto menambahkan bahwa pemerintah akan terus memastikan setiap proses penataan ruang dilakukan dengan memperhatikan aspek keselamatan, estetika, dan kepentingan masyarakat luas.

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo berharap penataan kawasan Gatak ini dapat meningkatkan kenyamanan masyarakat, memperlancar arus kendaraan, serta mendukung percepatan pembangunan di wilayah Sukoharjo bagian barat.

Kontributor : Retno Eka Puspita_M2025

SUKOHARJO — Bupati Sukoharjo Hj. Etik Suryani, S.E., M.M. secara resmi membuka Main Ceremony QRIS Tap Mall 2025 yang diselenggarakan di Pakuwon Mall Solobaru pada Sabtu (15/11/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mendorong percepatan transformasi digital dalam sektor ekonomi dan pelayanan transaksi nontunai di Kabupaten Sukoharjo.

Acara yang diinisiasi oleh perbankan dan sejumlah mitra digital tersebut menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan edukatif untuk memperkuat literasi digital masyarakat, sekaligus memperluas penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran yang mudah, cepat, dan aman.

Dalam sambutannya, Bupati Etik Suryani mengajak seluruh masyarakat Sukoharjo, pelaku usaha, serta para mitra perbankan untuk memanfaatkan inovasi transaksi digital ini secara maksimal.
Beliau menegaskan bahwa penggunaan QRIS bukan hanya memudahkan transaksi, tetapi juga mendukung terwujudnya ekosistem ekonomi digital yang sehat, aman, serta berkelanjutan.

Pemkab Sukoharjo terus mendorong adopsi transaksi nontunai sebagai bagian dari strategi peningkatan daya saing daerah, termasuk dalam pelayanan publik, UMKM, dan perdagangan modern. Dengan semakin luasnya implementasi QRIS, diharapkan mampu memperkuat pertumbuhan ekonomi digital serta memberikan kemudahan bagi seluruh masyarakat.

Acara Main Ceremony QRIS Tap Mall 2025 berlangsung meriah dan diikuti oleh berbagai tenant mall, pelaku UMKM, komunitas digital, serta masyarakat umum.

Kontributor: Retno Eka Puspita_M2025

SUKOHARJO — Gelaran Sukoharjo Fashion and Food Festival (SF3) 2025 kembali menghadirkan kemeriahan bagi masyarakat Sukoharjo. Acara yang berlangsung di Taman Budaya Suryani Sukoharjo pada Jumat (14/11/2025) ini sukses menarik perhatian ribuan pengunjung dengan rangkaian pertunjukan fashion, kuliner, dan kreativitas pelaku UMKM daerah.

SF3 2025 tampil semakin meriah karena Bupati Sukoharjo, Hj. Etik Suryani, S.E., M.M., Wakil Bupati Eko Sapto Purnomo, serta jajaran Forkopimda didaulat untuk tampil sebagai model dan berjalan di atas “catwalk” mengenakan busana karya desainer lokal. Momen ini menjadi daya tarik tersendiri, menambah kehangatan hubungan antara pemerintah daerah dan masyarakat.

Dalam sambutannya, Bupati Etik Suryani menegaskan bahwa festival ini menjadi ruang penting untuk menampilkan kekayaan budaya Sukoharjo serta memperkuat daya saing pelaku ekonomi kreatif, khususnya di bidang fashion dan kuliner.

“Sukoharjo memiliki kekayaan budaya dan potensi ekonomi yang luar biasa. Melalui SF3, kami ingin menampilkan kreativitas dan inovasi para pengrajin, desainer, serta pengusaha kuliner yang terus bekerja keras di tengah tantangan zaman,” ujar Bupati.

Beliau menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen Pemkab Sukoharjo dalam mendorong pertumbuhan UMKM serta membuka peluang yang lebih luas bagi produk kreatif lokal untuk naik kelas.

“Acara SF3 2025 ini adalah bentuk nyata dukungan pemerintah daerah untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing pelaku usaha. Produk-produk kreatif Sukoharjo harus mampu bersaing, bukan hanya di tingkat lokal, tetapi juga menembus pasar nasional bahkan global,” sambungnya.

 

Selain menampilkan karya fashion dari desainer lokal, SF3 juga menghadirkan puluhan stan kuliner yang menawarkan ragam makanan khas Sukoharjo, kreasi modern, hingga inovasi baru dari pelaku UMKM. Festival ini tidak hanya menjadi ruang hiburan, tetapi juga sarana edukasi, promosi, dan penguatan branding daerah.

Bupati juga menekankan pentingnya menjaga keberagaman budaya sebagai kekayaan daerah. Menurutnya, festival ini bukan sekadar ajang pertunjukan, tetapi momentum untuk membangun kolaborasi antara pemerintah, komunitas kreatif, UMKM, dan masyarakat.

“Kegiatan ini bukan hanya pameran, tetapi wadah untuk membangun jejaring bisnis, kolaborasi, dan inovasi baru. Dengan demikian, ekonomi kreatif Sukoharjo dapat tumbuh secara inklusif dan berkelanjutan,” ungkap Bupati.

Antusiasme masyarakat terlihat dari ramainya area festival sejak sore hingga malam hari. Pengunjung menikmati penampilan fashion show, mencicipi kuliner lokal, hingga mendukung karya UMKM yang dipamerkan.

Dengan terselenggaranya SF3 2025, Pemkab Sukoharjo berharap festival ini dapat terus menjadi agenda tahunan yang memperkuat identitas daerah serta meningkatkan daya saing ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.

 

Kontributor : Retno Eka Puspita_M2025

SUKOHARJO — Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus Hari Guru Nasional (HGN) di Kabupaten Sukoharjo berlangsung meriah. Rangkaian kegiatan diawali dengan Jalan Sehat yang digelar di Lapangan Desa Gedangan, Kecamatan Grogol, pada Jumat (14/11/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh ribuan guru, tenaga kependidikan, siswa, serta masyarakat setempat. Hadir langsung Bupati Sukoharjo, Hj. Etik Suryani, S.E., M.M., didampingi pejabat Forkopimda, jajaran pemerintah kecamatan, serta pengurus PGRI Kabupaten Sukoharjo.

Suasana penuh antusiasme terlihat sejak pagi. Para peserta memenuhi area lapangan dengan semangat kebersamaan dan sorak gembira. Selain jalan sehat, panitia juga menyiapkan sejumlah hiburan serta pembagian doorprize sebagai bentuk apresiasi bagi para peserta.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Etik Suryani menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh guru di Kabupaten Sukoharjo atas dedikasi dan pengabdiannya dalam memajukan pendidikan.

Beliau menekankan bahwa pemerintah daerah terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai program, termasuk peningkatan kompetensi guru serta penyediaan fasilitas pembelajaran yang lebih baik.

Sebagai bentuk harapan Pemkab Sukoharjo, Bupati turut mengajak seluruh insan pendidikan untuk terus mengembangkan diri, beradaptasi dengan perkembangan teknologi, dan menjadi inspirasi bagi peserta didik.

Jalan sehat ini menjadi momen kebersamaan yang mempererat silaturahmi antara guru, masyarakat, dan pemerintah daerah. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat hidup sehat sekaligus memperkuat solidaritas keluarga besar PGRI.

Dengan terselenggaranya kegiatan peringatan ini, Pemkab Sukoharjo berharap HUT ke-80 PGRI dan HGN tahun 2025 dapat menjadi momentum memperkuat komitmen bersama dalam mencetak generasi masa depan yang berkarakter, cerdas, dan berdaya saing.

 

Kontributor: Retno Eka Puspita_M2025

SUKOHARJO — Wakil Bupati Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, menghadiri kunjungan kerja yang istimewa di SMK Negeri 2 Sukoharjo pada Kamis (13/11/2025). Kunjungan tersebut dihadiri pula oleh Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri dan perwakilan Yayasan Swantantara Pangan Nusantara, dengan tema besar penguatan ekosistem pertanian di era digital.

Dalam kunjungan ini, para pemangku kepentingan meneguhkan visi bahwa sektor pertanian harus dipandang sebagai masa depan, terutama di tengah kemajuan teknologi seperti digitalisasi dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Yakni, bagaimana generasi muda terutama siswa SMK menjadi garda depan perubahan pertanian nasional.

Wakil Bupati Eko Sapto menyampaikan dalam sambutannya bahwa pertanian harus terus berevolusi dan selaras dengan program nasional.

“Ekosistem pertanian tidak cukup dibangun hanya dengan cara tradisional. Kita harus menyesuaikan dengan revolusi digital dan reformasi pertanian yang menjadi salah satu prioritas Presiden. Generasi hari ini adalah pengantar, sedangkan anak-anak kita para siswa adalah estafet masa depan pertanian,” ujarnya.

Menurut Wakil Bupati, kehadiran Direktorat Jenderal Otonomi Daerah bersama Yayasan Swantantara Pangan Nusantara di lingkungan sekolah kejuruan seperti SMK sangat penting. Selain untuk memberikan motivasi, juga sebagai bentuk nyata dukungan terhadap pendidik dan siswa yang akan menjadi pelaku pertanian masa depan.

 

Kunjungan ini tidak hanya bersifat simbolis. Dalam kegiatan tersebut, diselenggarakan dialog antara siswa, pengajar, dan pejabat tentang peluang pertanian modern, pengembangan kewirausahaan agribisnis, dan pemanfaatan teknologi canggih dalam bercocok tanam dan pemasaran hasil pertanian.

Yayasan Swantantara Pangan Nusantara juga menekankan pentingnya membangun ekosistem pertanian berkelanjutan yang melibatkan generasi muda, UMKM pertanian, dan lembaga pendidikan. Mereka melihat SMK sebagai mitra strategis untuk membekali siswa dengan kompetensi pertanian digital dan wirausaha agraris.

 

Melalui kunjungan kerja ini, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo berharap tercipta sinergi antara pemerintah, sekolah kejuruan, dan yayasan swadaya untuk menyiapkan generasi muda sebagai pionir pertanian modern. Harapannya, siswa SMK Negeri 2 tidak hanya menjadi tenaga kerja pertanian, tetapi pemimpin masa depan yang mampu menggerakkan transformasi agrikultur di Sukoharjo dan Indonesia.

Dengan langkah kolaboratif seperti ini, Sukoharjo menegaskan komitmennya untuk mendukung pertanian masa depan yang inovatif, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi membangun fondasi pertanian modern dari sekolah, untuk negeri.

 

Kontributor: Retno Eka Puspita_M2025