
Kabupaten Sukoharjo Gelar Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Penurunan Stunting 2025
SUKOHARJO – Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menggelar kegiatan Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 pada Rabu (28/5/2025). Kegiatan yang diselenggarakan secara daring ini melibatkan berbagai stakeholder lintas sektor dalam upaya menekan angka stunting di wilayah tersebut.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Sukoharjo, Drs. Rudiyanto, M.Si., mengatakan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari surat Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah yang mengamanatkan pelaksanaan penilaian kinerja stunting di seluruh kabupaten/kota.
“Kami mengundang seluruh kepala dinas terkait, camat, kepala puskesmas, hingga kader di tingkat desa untuk berpartisipasi dalam penilaian ini,” ujar Rudiyanto.
Dalam presentasi yang disampaikan, Kabupaten Sukoharjo menampilkan inovasi unggulan berupa website “Demakan Klunting” (demakanklunting.epizy.com) yang dikembangkan di Desa Demakan, Kecamatan Mojolaban. Inovasi ini lahir sebagai respons terhadap lonjakan kasus stunting yang mencapai tiga kali lipat di desa tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, SKM, M.Kes., menjelaskan bahwa website ini menjadi pusat informasi dan interaksi terkait pencegahan stunting bagi balita, remaja, ibu hamil, ibu menyusui, keluarga, dan kader kesehatan.
“Website ini telah terbukti efektif menurunkan angka stunting di Desa Demakan dari 62 kasus pada 2022 menjadi 47 kasus pada 2024,” kata Tri Tuti.
Keberhasilan program ini tidak lepas dari kolaborasi berbagai pihak. PT Astra Daihatsu Solo Baru turut berkontribusi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) senilai Rp 6 juta untuk pengembangan sarana prasarana posyandu.
Sementara itu, pendanaan program berasal dari berbagai sumber, mulai dari dana desa sebesar Rp 3,2 juta untuk pembuatan dan maintenance website, APBD sebesar Rp 41,35 juta untuk sarana prasarana dan insentif kader, hingga APBN sebesar Rp 12 juta untuk Tim Pendamping Keluarga.
Data menunjukkan website “Demakan Klunting” telah dikunjungi 4.789 kali pada 2024, dengan 95 persen kader posyandu merasa terbantu. Inovasi ini juga telah mendapat pengakuan melalui SK Bupati No. 130/543 Tahun 2023 sebagai bagian dari Inovasi Government Award (IGA) dan telah terdaftar Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) No. 000800327.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), Sumini, SE, MM., menyampaikan bahwa inovasi ini telah direplikasi ke Desa Laban dan Desa Palur dengan menyesuaikan konten sesuai kebutuhan lokal.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting nasional mencapai 19,8 persen, sementara Jawa Tengah berada di angka 17,1 persen. Kabupaten Sukoharjo dengan populasi 910.907 penduduk dan 40.988 balita terus berupaya menekan angka stunting melalui berbagai inovasi dan program konvergensi.
Kegiatan penilaian kinerja ini dihadiri 22 pejabat dan stakeholder, termasuk kepala dinas kesehatan, pendidikan, pekerjaan umum, hingga ketua Tim Penggerak PKK dan bidan desa. Penilaian dilakukan secara daring dari Ruang Video Conference Dinas Komunikasi dan Informatika di Gedung Menara Wijaya Lantai 5, Jalan Jenderal Sudirman No. 199, Sukoharjo.
Sumber : Bapperida Sukoharjo