PENGUMUMAN

Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan Relawan di Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari kelompok 236 Universitas Sebelas Maret yang bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Sukoharjo telah melaksanakan sebuah inisiatif yang sangat penting dan strategis di Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Program ini dirancang dengan tujuan utama untuk membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di desa tersebut dan merekrut relawan yang siap berperan aktif dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap berbagai potensi bencana. Desa Tambakboyo sendiri dikenal sebagai wilayah yang memiliki kerentanan terhadap bencana, seperti angin kencang, banjir, gempa bumi dan bencana non-alam lainnya, sehingga program ini menjadi sangat relevan dan mendesak untuk dilaksanakan.

Latar Belakang: Desa Tambakboyo terletak di Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Desa ini berada di daerah rendah, yang menjadikannya sebagai kawasan dengan potensi pertanian yang signifikan. Penduduknya mayoritas bekerja sebagai petani, peternak, atau pekerja di sektor perkebunan. Desa ini memiliki populasi yang didominasi oleh keluarga besar yang telah tinggal di sana secara turun-temurun. desa ini jarang terjadi bencana tetapi ketika masa pancaroba akan terjadi bencana angin kencang yang kedatangan tidak bisa diprediksi tetapi dapat dilihat tanda-tanda dalam waktu dekat. Selain itu, rendahnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang mitigasi bencana menambah tingkat kerentanan desa ini terhadap ancaman bencana alam. Dalam konteks inilah, program KKN 236 menganggap penting untuk memperkenalkan konsep pengurangan risiko bencana secara sistematis, melalui pembentukan FPRB yang melibatkan partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat. Melalui forum ini, diharapkan ada peningkatan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya kesiapsiagaan, serta adanya koordinasi yang lebih baik dalam menghadapi dan mengelola bencana.

Tujuan Program:

1. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat: Salah satu pilar utama dari program ini adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Tambakboyo mengenai risiko bencana yang mungkin mereka hadapi. Melalui serangkaian sosialisasi, warga diberikan informasi dan edukasi mengenai jenis-jenis bencana yang potensial terjadi, serta langkah-langkah mitigasi yang dapat mereka lakukan. Kesadaran yang meningkat ini diharapkan dapat mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi di masa depan.

2. Pembentukan Relawan: Selain membentuk FPRB, program ini juga menekankan pentingnya keberadaan relawan yang terlatih dan siap siaga. Relawan ini diharapkan menjadi garda terdepan dalam merespon situasi darurat di desa. Rencana kedepannya, diharapkan akan ada pelatihan yang diberikan mencakup berbagai aspek penting dalam penanggulangan bencana, seperti teknik evakuasi, pertolongan pertama, dan penggunaan peralatan darurat. Dengan demikian, ketika bencana terjadi, desa sudah memiliki tim yang solid dan terkoordinasi untuk memberikan respon cepat dan tepat.

3. Pengembangan Sistem Kesiapsiagaan dan Mitigasi: Program ini juga berfokus pada pembangunan sistem yang terarah dan terkoordinasi dalam menghadapi bencana. Bersama-sama dengan masyarakat, FPRB yang baru dibentuk ini akan menyusun rencana aksi tanggap darurat, yang mencakup peta risiko bencana, strategi evakuasi, dan langkah-langkah mitigasi lainnya. Rencana aksi ini diharapkan dapat menjadi panduan operasional yang efektif, sehingga setiap anggota masyarakat mengetahui peran dan tugasnya saat terjadi bencana.

Sosialisasi Kebencanaan: Pemberian edukasi kepada anak-anak di SDN 1 Tambakboyo Desa Tambakboyo mengenai jenis-jenis bencana alam dan simulasi evakuasi bencana gempa bumi. Sosialisasi dalam pembentukan FPRB oleh BPBD kab. Sukoharjo dilaksanakan melalui pertemuan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat desa, termasuk para tokoh masyarakat, pemuda, dan perangkat desa di Balai desa Tambakboyo pada tanggal 14 Agustus 2024. Dalam pertemuan ini, dijelaskan secara rinci mengenai apa itu FPRB, bagaimana cara kerjanya, serta pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana. Materi sosialisasi disampaikan oleh fasilitator dari BPBD KAB. Sukoharjo dengan cara yang mudah dipahami, agar dapat menjangkau semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang mungkin memiliki keterbatasan akses informasi. Dalam pembentukan FPRB dan relawan, pak Kelapa BPBD juga turut dari dalam acara, sehingga dengan kerjasama antar perangkat desa, masyarakat tambaboyo, dan pihak BPBD dalam kegiatan ini berlangsung dengan cepat dan tanggap.