PENGUMUMAN

Mahasiswa KKN 228 UNS Desa Ngasinan Gelar Program Pencegahan Stunting: Edukasi Pembuatan Puding Temulawak Bersama Ibu-Ibu dan Bidan Desa

Desa Ngasinan – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 228 UNS di Desa Ngasinan telah sukses mengadakan program kerja utama dalam rangka pencegahan stunting. Program yang berfokus pada peningkatan gizi ini melibatkan ibu-ibu Desa Ngasinan dan bidan desa, dengan salah satu kegiatan andalannya yaitu mengajarkan cara membuat puding dari temulawak, bahan lokal yang kaya akan manfaat kesehatan.

Stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat di Desa Ngasinan. Berdasarkan data dari bidan desa, angka stunting di desa ini cukup mengkhawatirkan, terutama pada anak-anak di bawah lima tahun. Untuk menanggulangi hal ini, mahasiswa KKN menginisiasi program edukasi gizi yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan keterampilan para ibu dalam menyediakan makanan sehat dan bergizi bagi keluarga mereka.

Dalam kegiatan ini, para mahasiswa KKN bekerja sama dengan bidan desa setempat untuk memberikan sosialisasi mengenai pentingnya asupan gizi yang tepat bagi ibu hamil dan anak-anak. Salah satu materi yang disampaikan adalah cara sederhana membuat puding temulawak, yang tinggi akan gizi dan mudah dipraktekkan di rumah.

“Pudding temulawak dipilih karena temulawak memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu pencernaan. Selain itu, proses pembuatannya cukup sederhana dan bahan-bahannya mudah didapatkan di desa,” jelas Btara Aryanda selaku penanggung jawab kegiatan ini.

Ibu-ibu yang hadir dalam kegiatan ini tampak antusias mengikuti langkah-langkah pembuatan puding yang dipandu oleh mahasiswa. Bidan desa juga memberikan informasi tambahan tentang pentingnya memenuhi kebutuhan gizi anak sejak dini, untuk mencegah stunting yang bisa berdampak jangka panjang pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

“Kami sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Selain menambah pengetahuan kami soal gizi, cara membuat puding temulawak ini juga mudah dan enak. Kami bisa langsung praktek di rumah,” ungkap salah satu peserta yang ikut serta.

Melalui program ini, mahasiswa KKN berharap agar ibu-ibu di Desa Ngasinan lebih memahami pentingnya peran gizi dalam pencegahan stunting dan mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi upaya  pengurangan  angka  stunting  di  Desa  Ngasinan.  Dengan  adanya program-program edukatif seperti ini, diharapkan Desa Ngasinan bisa mencapai target penurunan angka stunting yang signifikan, serta meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak dan ibu-ibu di desa tersebut.

(Sesi foto bersama setelah pelaksanaan program “Implementasi Program Kesejahteraan Masyarakat: Peningkatan Kesadaran Stunting dan Penerapan Gizi Seimbang untuk Pembangunan Kesehatan Desa” di Desa Ngasinan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (19/07/2024). (doc. KKN UNS Kelompok 228)