Transformasi Limbah Ban Bekas Menjadi Pot Tanaman: Solusi Kreatif untuk Penghijaun Desa
(Sukoharjo, 16 Juli 2024) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Kelompok 205 yang berada di Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo menciptakan limbah menjadi barang yang bermanfaat. Transformasi Limbah Ban Bekas Menjadi Pot Tanaman: Solusi Kreatif untuk Penghijaun Desa. Hal ini menjadi sebuah solusi yang positif dan kreatif untuk dapat mengurangi jumlah limbah yang ada di masyarakat serta hasil pot tanaman tersebut menjadi sebuah program yang berkelanjutan untuk masyarakat dengan cara pendampingan kepada masyarakat terkait penghijauan di desa tersebut menggunakan media pot limbah ban bekas,
Program kerja ini mendapat dukungan baik dari perangkat desa maupun masyarakat. Kegiatan dilaksanakan dalam beberapa kali pertemuan, dimulai dari persiapan limbah ban, pemotongan ban, hingga finishing. Masyarakat bekerja sama memanfaatkan limbah ban bekas ini dan bergotong royong dalam menghias kampungnya menjadi lebih indah.
Ban bekas merupakan salah satu limbah yang sulit terurai di alam. Dibutuhkan ratusan tahun bagi ban untuk terurai secara alami, sehingga menimbulkan dampak negatif bagi ekosistem jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, pemanfaatan ban bekas menjadi barang yang berguna seperti pot tanaman merupakan salah satu solusi yang efektif dalam menanggulangi masalah ini. Proses pembuatan pot dari ban bekas cukup sederhana namun membutuhkan kreativitas. Ban yang sudah tidak terpakai dicuci terlebih dahulu, kemudian dipotong atau dibentuk sesuai dengan model yang diinginkan. Potongan ban ini dapat dicat dengan warna- warna menarik atau diberi hiasan tambahan agar terlihat lebih estetik. Setelah itu, ban siap digunakan sebagai pot tanaman, baik untuk di dalam rumah maupun di luar ruangan.
Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini adalah Pengurangan Limbah Ban Bekas, program ini berhasil mengurangi jumlah limbah ban bekas di lingkungan setempat dengan mendaur ulang sekitar 36 ban bekas menjadi pot tanaman hias. Hal ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga memberikan solusi praktis untuk masalah limbah ban. Selain itu program ini dapat meningkatan estetika lingkungan, dengan tersedianya pot tanaman hias dari ban bekas, lingkungan sekitar menjadi lebih hijau dan indah. Area publik seperti taman dan akses jalan menuju desa dari jalan raya yang telah dihiasi dengan pot-pot tanaman dari pemanfaatan ban bekas memberikan nilai keindahan visual tambahan.
Tindak lanjut dalam pemaksaan program pemanfaatan ban bekas menjadi pot tanaman hias ini diharapkan masyarakat desa membantu melanjutkan program ini dengan merawat tanaman hias dengan melakukan penyiraman sscara rutin dan pemberian pupuk secara berkala. Selain itu dari instansi pemerintah, khususnya dari desa dapat mendukung program ini agar dapat ditindaklanjuti kedepan nya, seperti dengan pemberian bantuan peralatan penyiraman tanaman.