PENGUMUMAN

Penguatan Kelembagaan Petani di Sukoharjo, Terobosan Menuju Pertanian Maju dan Mandiri

SUKOHARJO – Dalam upaya mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo terus memberikan perhatian khusus pada penguatan kelembagaan petani. Kali ini, kegiatan tersebut dilaksanakan di Balaidesa Dukuh, Kecamatan Mojolaban dan diresmikan oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, pada Jumat (9/8/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sukoharjo menekankan pentingnya komitmen pemerintah dalam pembangunan sektor pertanian. Beliau menyadari bahwa sektor pertanian memiliki tantangan yang besar dan penuh ketidakpastian. Berbagai resiko dapat dihadapi oleh para petani mulai dari awal budidaya hingga proses panen.

“Faktor lahan, air, iklim, dan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) menjadi kendala dalam keberhasilan berbudidaya. Oleh karena itu, pemerintah harus hadir untuk memberikan bantuan dan memiliki komitmen yang kuat dalam pembangunan sektor pertanian,” ungkap Bupati.

Bupati Sukoharjo juga menyoroti tantangan nyata yang akan dihadapi oleh Kabupaten Sukoharjo di masa depan, yaitu peningkatan kebutuhan pangan yang tidak sebanding dengan luas lahan pertanian yang semakin berkurang, kurangnya infrastruktur pertanian seperti jaringan irigasi, pengembangan sumber air baru, dan prasarana jalan pertanian, serta keterbatasan ketersediaan benih dan bibit berkualitas tinggi. Selain itu, kelembagaan petani dan kemampuan kelompok petani dalam menghadapi persaingan global juga masih lemah.

“Anomali iklim seperti El Nino juga menjadi ancaman bagi keberhasilan panen. Oleh karena itu, kolaborasi antara para pemangku kepentingan harus ditingkatkan untuk mengatasi kendala-kendala ini, sehingga kerugian yang dialami petani dapat dikendalikan dan ketersediaan pangan tetap terjaga,” tambah Bupati.

Bupati berharap agar petani segera mengambil tindakan terkait dengan kemunculan El Nino setelah tiga tahun fase La. Petani diharapkan untuk segera melakukan penanaman dan memanfaatkan sumber air yang tersedia agar pada saat puncak El Nino, yakni pada Bulan September, fase pertumbuhan tanaman sudah tidak membutuhkan air.

“Manfaatkan segala sumber air yang masih tersedia untuk meningkatkan produksi komoditas pertanian. Selain itu, gunakan benih yang memiliki masa pertumbuhan pendek dan tahan kekeringan guna memastikan Kabupaten Sukoharjo tidak hanya menjadi daerah yang surplus pangan, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat secara keseluruhan,” pesan Bupati.