Inovasi Sembada Proklim, Melawan Perubahan Iklim
Permasalahan lingkungan semakin kompleks seiring dengan pemanasan global dan perubahan iklim, yang dampaknya telah banyak dirasakan masyarakat, seperti pergeseran musim, bencana alam, dan ancaman gagal panen.
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo memegang komitmen tinggi untuk mengurangi dampak tersebut sekaligus memperkuat pembangunan infrastruktur berwawasan lingkungan sesuai dengan Misi pembangunan daerah Kabupaten Sukoharjo ke-4. Oleh karena itu, salah satu upaya yang kami lakukan adalah membuat inovasi Semangat Bangun Desa Melalui Program Kampung Iklim.
Program tersebut telah dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo sejak tahun 2020 untuk mengembangkan Program Kampung Iklim di Kabupaten Sukoharjo. Program Kampung Iklim merupakan bentuk aksi nyata untuk mewujudkan ketahanan iklim dan gaya hidup rendah emisi GRK melalui pelaksanaan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dengan pelibatan masyarakat di tingkat tapak.
Aksi adaptasi perubahan iklim diantaranya pengendalian kekeringan, banjir, dan longsor; peningkatan ketahanan pangan, dan pengendalian penyakit terkait iklim. Sedangkan aksi mitigasi perubahan iklim diantaranya pengelolaan sampah, limbah padat, dan cair; penggunaan energi baru terbarukan, konservasi, dan penghematan energi; budidaya pertanian rendah emisi GRK; serta meningkatkan dan/atau mempertahankan tutupan vegetasi. Tujuan dari inovasi ini adalah untuk mengurangi dampak emisi GRK serta membangun desa dari segi lingkungan, ekonomi, sosial, maupun budaya masyarakatnya melalui ProKlim.
Untuk mencapai target 20.000 lokasi ProKlim pada tahun 2024 secara nasional, diperlukan kolaborasi dan komitmen yang tinggi dari Pemerintah, masyarakat, swasta dan akademisi. Kabupaten Sukoharjo terdiri dari 12 kecamatan, 17 kelurahan, dan 150 desa. Melalui inovasi SEMBADA PROKLIM ditargetkan setiap desa/kelurahan minimal ada 1 kampung iklim. Untuk mendukung inovasi tersebut, DLH juga mendorong lokasi yang sudah mendapatkan predikat ProKlim utama untuk naik tingkat menjadi ProKlim lestari, dimana salah satu syarat ProKlim lestari adalah harus membina minimal 10 lokasi untuk menjadi lokasi kampung iklim.
Setelah inovasi ini diterapkan pada tahun 2020, Kabupaten Sukoharjo berhasil memperoleh Trophy ProKlim Lestari untuk Kampung Iklim Ngadirejo Kartasura dan Trophy Proklim Utama untuk Kampung Iklim Kelurahan Kartasura. Trophy Proklim Lestari yang diperoleh ini adalah trophy lestari pertama yang berhasil diraih oleh Kabupaten di Jawa Tengah. Pada tahun 2022, Bupati Sukoharjo Ibu Etik Suryani, SE, MM berhasil meraih penghargaan untuk kategori Pembina ProKlim.
Inovasi SEMBADA PROKLIM diimplementasikan dengan:
- Pembentukan Tim Pembina ProKlim tingkat Kabupaten.
- Koordinasi dengan pihak Kecamatan dan Desa/Kelurahan.
- Pembentukan SK inovasi.
- Membuat jejaring dengan penggiat lingkungan, akademisi, maupun swasta.
- Sosialisasi, pembinaan dan pendampingan di tingkat tapak.
- Mengadakan lomba ProKlim tingkat Kabupaten setiap tahun.
- Bantuan bibit tanaman dan pupuk organik
- Bantuan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan dan konservasi air.
- Mendorong lokasi yang sudah mendapatkan predikat ProKlim utama untuk naik tingkat menjadi ProKlim lestari.
Berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk menginventarisasi potensi desa-desa yang ada di wilayahnya.
Saksikan videonya di https://youtu.be/elNh0QbqSIY