PENGUMUMAN

Bupati Resmi Luncurkan Program Pasar Go Digital

SUKOHARJO – Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disdagkop dan UKM) Sukoharjo meluncurkan program “Pasar Go Digital” (Pagoda) di Pasar Kepuh, Kecamatan Nguter, Selasa (26/10/2022). Program tersebut bekerjasama dengan Grab yang menyediakan fitur Grab Mart untuk pedagang pasar. Peluncuran dilakukan oleh Bupati, Etik Suryani. Hadir dalam acara Ketua DPRD, Wawan Pribadi dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Sukoharjo.

“Saya mengapresiasi Disdagkop dan UKM yang telah meluncurkan Pagoda ini. Saya harap setelah peluncuran dilanjutkan dengan sosialisasi secara intensif,” pesan Bupati.

Bupati melanjutkan, pandemi corona memaksa manusia untuk beradaptasi pada kehidupan baru. Sektor-sektor kehidupan beralih menjadi serba digital dan virtual untuk membatasi pergerakan manusia dengan tujuan untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Menurutnya, sektor perekonomian tidak terlepas dari digitalisasi dimana pembayaran secara non tunai (cashless) menggunakan uang elektronik menjadi pilihan agar transaksi lebih aman dan nyaman.

Peluncuran Pagoda merupakan salah satu wujud komitmen untuk meningkatkan sinergi dalam mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi di Kabupaten Sukoharjo serta mendukung upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dengan program digitalisasi pasar yang dimulai saat ini diharapkan Kabupaten Sukoharjo dapat semakin mengakselerasi implementasi teknologi digital dalam berbagai sektor.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mendapat penjelasan terkait e-retribusi usai meluncurkan Pasar Go Digital, Rabu (26/10/2022).

Bupati juga meminta Disdagkop dan UKM memperluas jumlah pedagang yang bergabung dalam aplikasi sehingga program benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh pedagang pasar tradisional. “Saat ini kan baru 110 pedagang, ke depan harus lebih banyak lagi dan menjangkau semua pasar tradisional yang ada,” kata Bupati.

Sedangkan Kepala Disdagkop dan UKM Sukoharjo, Iwan Setiyono, mengatakan bahwa esensi penerapan Pagoda terbagi menjadi dua fungsi, yakni retribusi pasar dan marketing. Untuk e-retribusi pasar, digunakan untuk mempermudah pemungutan retribusi pasar secara elektronik, bertujuan untuk meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sukoharjo.

“Untuk gigital marketing, digunakan untuk memperluas jaringan penjualan bagi pedagang pasar, kerja sama dengan Grab, difasilitasi dinas yangbertujuan untuk meningkatkan omzet penjualan bagi semua pedagang pasar dengan memanfaatkan aplikasi platform digital Grab Mart,” paparnya.

Iwan menjelaskan, sejak tahun 2018 Disdagkop dan UKM bekerjasama dengan Bank Jateng mengadakan pilot project transaksi non tunai untuk pembayaran retribusi pasar yang diberi nama e-retribusi dua pasar, yakni Pasar Grogol dan Pasar Nguter. Tahun ini, penerapan e-retribusi pasar dengan menggunakan metode QR Code dilakukan untuk lima pasar, yakni Pasar Purwo, Tawangkuno, Pasar Kepuh, Pasar Daleman, dan Pasar Sraten.

“Tahun depan, akan kami terapkan e-retribusi pasar di 19 pasar se-Kabupaten Sukoharjo,” ujarnya. (*)