Bersama Wakil Bupati dan Forkopimda, Bupati Sidak Stok Minyak Goreng
SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani Bersama Wakil Bupati, Agus Santosa, dan Kapolres, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar, supermarket, dan distributor minyak goreng. Sidak dilakukan untuk mengetahui stok minyak goreng karena akhir-akhir keberadaan minyak goreng semakin sulit didapatkan masyarakat.
Lokasi pertama yang disidak Bupati adalah Pasar Ir Soekarno dimana diketahui di pasar tradisional tersebut stok migor sangat minim. Diketahui, hanya ada beberapa kios yang menjual migor. Dari beberapa kios, hanya satu kios yang masih memiliki stok migor dengan harga eceran tertinggi (HET) pemerintah Rp14.000 per liter dengam merek Fergut. Itupun, stoknya tinggal 3 liter.
“Stok minyak goreng di Pasar Ir Soekarno masih ada meski sangat tipis. Harganya belum seragam karena masih ada pedagang yang menjual dengan harga lama karena minyaknya stok lama. Kalau seperti itu, ya pedagang tidak bisa disalahkan,” ungkap Bupati.
Kemudian, Bupati mendatangi distributor migor di Kecamatan Grogol, yakni CV Rukun Makmur. Dalam sidak tersebut diketahui stok migor masih cukup banyak. Namun, ternyata migor CV Rukun makmur tidak hanya didistribusikan di Sukoharjo karena juga di wilayah Solo Raya. CV Rukun Makmur diketahui mendistribusikan migor dengan merek Fergut.
Bupati mengatakan, CV Rukun Makmur selama ini juga tergantung dari kuota yang diberikan oleh distributor dari Semarang. CV Rukun Makmur mendapat pasokan lima tangki migor dimana satu tangki berkapasitas 16.000 liter. “Setiap hari mampu memproduksi 20.000 kemasan 1 liter dan didistribusikan ke pasar-pasar di Solo Raya,” terang Bupati.
Lokasi sidak ketiga adalah supermarket Lottemart The Park Mal Solo Baru. Bupati dan rombongan masih mendapati stok migor yang dipajang di rak. Namun, supermarket tersebut tidak menyediakan kemasan 1 liter, melainkan kemasan dua liter yang dijual Rp28.000.
Bupati menyampaikan, sesuai penjelasan manajemen Lottemart, selama ini pengisian di rak dilakukan tiga kali dalam sehari. Masing-masing pagi, siang, dan sore hari. Pengisian rak sendiri dilakukan secara random dan tidak terjadwal secara khusus. (*)
Sumber Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan