PENGUMUMAN

Kumpulkan elemen masyarakat, Kodim Sukoharjo  gelar komunikasi cegah tangkal radikalisme

Sukoharjo (22/09/20) Pada hari Senin (21/09) pukul 08.30 s.d 10.00 Wib bertempat di aula Makodim 0726/Skh Jl. Mayor Sunaryo No.15, Kampung Gawanan, Kec. Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo dilaksanakan kegiatan Pembinaan komunikasi cegah tangkal radikalisme/separatisme Kodim 0726/Sukoharjo TW. III TA. 2020 dengan thema “Merawat Kebhinekaan untuk mencegah tangkal Radikalisme/separatisme dalam bingkai NKRI”.

Kegiatan dihadiri oleh 60 orang terdiri dari TNI-Polri serta berbagai elemen masyarakat Tokoh agama, Tokoh masyarakat, Tokoh Pemuda , Tomas, Toga, Tokoh Pemuda dan Tokoh Budaya se Kab. Sukoharjo.

Kegiatan dibuka oleh Letkol Inf Agus Adhy Darmawan, S.I.P, M.I.Pol (Dandim 0726/Sukoharjo). Dalam sambutannya Dandim 0726/Sukoharjo. 

” Sosialisasi ini diharapkan generasi muda khususnya di wilayah Sukoharjo akan lebih waspada terhadap ancaman dari luar dan juga sebagai modal untuk memahami lingkungan sehingga tidak mudah terpengaruh dengan adanya aliran radikal atau pencegahan paham radikalisme dan separatisme penting mengingat generasi muda umumnya adalah target utama propaganda radikalisme, ” tukas Dandim 0726/Sukoharjo.

Kita harus proaktif bersama pemerintah untuk memberantas paham radikalisme demi menjaga keutuhan negara Kesatuan republik Indonesia apalagi di tengah dengan kemajuan teknologi internet dan sosial media saat ini.

Sukoharjo ini wilayahnya kecil, hanya 12 kecamatan tidak seperti Klaten, Wonogiri dan Wonosobo yang lebih dari 12 kecamatan wilayahnya sangat luas tetapi permasalahan yang ada di Kabupaten Sukoharjo di sini sangat kompleks, oleh sebab itu hal ini perlu Kita waspadai bersama-sama sehingga paham radikalisme ini bisa kita cegah dan kita tangkal. 

Selain itu Dandim juga menyoroti masalah Gaya hidup hedonisme di Sukoharjo, dikatakan ini sangat kental sekali dalam kehidupan saat ini dan ini sangat membahayakan bagi generasi muda kita.

Sementara itu Kapten Inf Suroso (Danramil 11/Polokarto) menyampaikan materi pembinaan kewirausahaan. Dikatakan bahwa kewirausahaan pengetahuan untuk memulai dan mengembangkan bisnis, masyarakat memiliki semangat berwirausaha dan jiwa bisnis, masyarakat berpikir kritis, kreatif, sistematis dan memiliki etos kerja

Semangat berwirausaha harus dikembangkan ditengah masyarakat agar mampu menatap masa depan yang baik, diharapkan mampu mandiri membuka lapak kerja bagi orang lain, menjadi bos bagi usahanya atau lebih baik membayar gaji pada orang lain dari pada menjadi orang gajian. Keuntungan secara ekonomi memiliki moril yang sangat tinggi karena bisa menghasilkan uang sendiri dan bahkan membuka lapangan kerja bagi orang lain

Serka Badawi Babinsa Ramil 09/Grogol dalam materinya menyampaikan bahwa tidak semua yang radikal itu adalah teroris dan jangan menjudge bahwa terorisme itu dari agama Islam karena kita melihat di media massa bahwa teror di beberapa negara bisa dilakukan oleh siapapun, dari kelompok apapun dan dari paham apapun.

” Tidak setiap orang yang berpaham radikal melakukan tindakan terorisme orang radik fanatik misalnya kita percaya dan keras kepada agama, kita boleh saja tapi bukan untuk fanatik kepada orang lain, dan tidak boleh mengkafirkan orang lain itu yang tidak boleh, ” tukasnya.

Di negara kita pengelompokan terkait radikal ada 3 yaitu Radikal kanan (Raka), radikal kiri (Raki) dan radikal lainnya (Rala). Perlunya deradikalisasi untuk membujuk para teroris untuk meninggalkan kekerasan yang mereka lakukan. Netralisasi menjadi tujuan dan fokus utama dari deradikalisasi pemikiran kelompok atau individu yang mempunyai ideologi radikal sehingga ia memiliki kontra radikalisme.

” Dengan berbagi macam pluralisme, golongan dan barbagai macam keberagaman marilah kita untuk menjaga kedamaian kondusifitas khususnya di Kabupaten Sukoharjo, ” ungkap Serka Badawi.

Di sesi terakhir Kapten Inf Gasar (Pasiterdim 0726/Skh) menyampaikan materi Wasbang dan bela negara, berpesan agar generasi mudah terus menanamkan sikap sadar berbangsa dan bernegara serta Ideologi Pancasila harus tertanam di jiwa generasi kita semua.

” Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memberikan pengertian tentang wawasan kebangsaan yang meliputi Geodemokonsos kepada segenap warga masyarakat kita, serta berikan pemahaman terkait keberagaman yang ada di Indonesia, ” kata Pasiter.

Dalam masa pendemi covid ini agar lebih responsif lagi dengan lingkungan sekitar entah itu kita bersedekah kepada tetangga kita yang kekurangan sehingga bisa sedikit terbantu.