Pemkab Sukoharjo Gelar Sosialisasi Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular dan Deteksi Dini
SUKOHARJO- Pemerintah Kabupaten Sukoharjo melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo mengelar Sosialisasi Deteksi Dini Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular (PTM) dalam rangka kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), bertempat di Pendopo Graha Satya Praja (GSP), Rabu (17/7).
Sosialisasi dibuka Bupati Sukoharjo yang diwakili oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Widodo SH, MH, turut hadir Wakil Bupati H. Purwadi SE., MM, jajaran Forkopimda, Ketua TP.PKK Kabupaten Sukoharjo Hj. Etik Suryani SE.,MM, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa tengah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, Direktur Rumah Sakit se- Kabupaten Sukoharjo, Kepala Balkesmas wilayah Klaten, Camat, Kepala Puskesmas, Kepala Desa penerima Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Kit serta tamu undangan lainnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, dr. Yunia Wahdiyati, selaku Ketua panitia penyelenggara menyampaikan resiko Penyakit Tidak Menular (PTM) dikenal sebagai penyakit kronis dengan durasi panjang dan penyembuhan yang umumnya lambat. Oleh karena itu upaya yang terbaik adalah dengan mencegah kejadian penyakit tidak menular melalui pengendalian faktor resikonya. Melalui kegiatan sosialisasi deteksi dini ini, bertujuan dapat terlaksannanya skrining kesehatan deteksi dini faktor resiko Penyakit Tidak Menular (PTM) meliputi meliputi pengukuran tinggi badan, pengukuran berat, badan pengukuran lingkar perut, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah sewaktu dan anamnesa perilaku berisiko.
“dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian yang disebabkan penyakit tidak menular maka dilakukan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular pada usia 15 tahun sampai dengan 59 tahun di Kabupaten Sukoharjo, dalam rangka upaya preventif dan promotif yang dapat dilaksanakan secara mandiri oleh masyarakat agar peningkatan kasus baru penyakit tidak menular dapat dikendalikan,” ungkapnya.
dr. Yunia Wahdiyati menambahkan, deteksi faktor resiko PTM melalui kegiatan Posbindu atau Pos Pembinaan Terpadu  penyakit tidak menular menjadi upaya kegiatan yang efektif dan efisien dalam mencegah dan mengendalikan kasus baru penyakit tidak menular di masyarakat.
Sementara itu, dalam sambutan Bupati Sukoharjo yang dibacakan oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Widodo SH, MH mengatakan Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia dan menjadi beban ganda dalam pelayanan kesehatan sekaligus tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan. Akibat perilaku masyarakat dalam menjalankan pola hidup sehat.
“saya mengajak kepada kader kader kesehatan Kabupaten Sukoharjo untuk terus memberikan penyuluhan kepada seluruh masyarakat tentang gerakan masyarakat sehat atau germas dan menyadari pentingnya hidup sehat di usia produktif dari 15 tahun hingga 59 tahun. Pada usia tersebut, masyarakat di Kabupaten Sukoharjo akan mendapatkan deteksi dini, faktor resiko PTM di Posbindu secara gratis meliputi pengukuran tinggi badan, pengukuran berat, badan pengukuran lingkar perut, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah sewaktu dan amnesia perilaku berisiko,”jelasnya.
Sementara itu, Pelaksanaan deteksi dini faktor resiko PTM di Posbindu akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2019 bertempat di Balai Desa atau Kalurahan masing-masing.
Pada kesempatan ini, turut diserahkan Posbindu KIT kepada 118 Kepala Desa/Kalurahan yang menjadi sasaran penerima manfaat atas Posbindu KIT oleh Asisten II serta dari Ketua TP. PKK Kabupaten Sukoharjo Hj. Etik Suryani SE.,MM.
Acara dilanjutkan talk show dengan narasumber dr. Marwanto Sp.,Pd dan dr. Yunia Wahdiyanti.
Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum. (Tj  Â
Virus-free. www.avast.com |